Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

“karena ini adalah kerja luar biasa saya mohon kepada seluruh camat untuk mengalokasikan penambahan pendamping itu diangka 5 Miliar/Kecamatan” Ucap Bupati Banggai Ir. H. Amirudin, MM., AIFO menghadiri sekaligus membuka kegiatan Rapat Kerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2024 pada Selasa, (16/01/24).

Rapat Kerja yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Banggai yang bertempat di Gedung Graha Pemda Banggai ini mengusung Tema : Bersama PLKB Dan TPK Turunkan Angka Stunting Untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045. Adapun peserta pada kegiatan ini yaitu seluruh Tim pendamping keluarga (TPK) se-Kab.Banggai dan PLKB se-Kab.Banggai.

Dalam sambutannya, Bupati Amirudin menyampaikan bahwa menangani stunting bukan kerja biasa tapi kerja yang luar biasa, sehingga stunting menjadi perhatian khusus dan mendapatkan alokasi anggaran untuk tahun 2024. Namun pada saat menyusun anggaran, Tim Pendamping Keluarga (TPK) tidak teranggarkan sehingga dalam rapat kerja ini Bupati menyeru dihadapan seluruh camat yang hadir saat itu untuk mengalokasikan anggaran tambahan pendamping sebesar 5 Miliar/Kecamatan.

“Kita ini bukan kerja biasa, saya sendiri sampaikan berulang ulang, tapi ini adalah kerja kerja yang luar biasa. Bahkan ketika kemarin kita menyusun anggaran, baik di dinas P2KBP3A, Di Desa dan Kecamatan, Anggaran untuk menyelesaikan stunting ini semua kita alokasikan. Yang terlupakan adalah pendamping. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini karena ini adalah kerja luar biasa saya mohon kepada seluruh camat untuk mengalokasikan penambahan pendamping itu diangka 5 Miliar/Kecamatan.” Ujar Bupati Banggai.

Lebih lanjut Bupati Amirudin menyampaikan stunting tidak hanya persoalan kekurangan gizi, sarana dan prasarana untuk menjadikan daerah Banggai sehat melainkan kurangnya administrasi.

“kita melihat bahwa persoalan stunting ini bukan persoalan kekurangan gizi saja atau fasilitas kesehatan lainnya, tetapi yang terpenting juga adalah administrasinya, karena abeberapa kali saya turun, Pak Kajari juga turun, Pak Kaporles, Pak Dandim, Sebagai Ayah Asuh Kalo kita turun Kita Tanyakan ke desa berapa Stunting yang turun datanya mana? Katanya 10 maka kita kunjungi dimana orang orang stunting itu? Dibilang sudah tidak ada lagi. Tapi secara administrasi tidak pernah dilaporkan”Tuturnya.

Ia menekankan pentingnya administrasi seperti mencatat setiap data stunting agar setiap angka angka ini dapat terlaporkan dengan baik.

“ini sangatlah penting dan bukan cuma persoalan meyelesaikan anak-anak kita yang kekurangan gizi di desa kita masing-masing, fasilitas sarana dan prasarana yang kita bangun untuk menjadikan daerah ini menjadi daerah yang sehat, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mencatat setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan, sehingga angka-angka ini kalau memang sudah tidak ada data stunting untuk segera dilaporkan” ujarnya.

Melalui rapat kerja ini diharapkan TPK dan PLKB dapat bekerja lebih baik dan bagaimana menyusun sistem yang akan diterapkan sehingga di tahun 2024 nanti dapat mendapatkan hasil yang optimal dan semoga ditahun 2024 pula stunting ditingkat Nasional, Provinsi Maupun Kabupaten dapat turun di angka 14%.

“saya berharap bahwa kehadiran kita disni melaksanakan rapat kerja untuk sama sama nanti kita dengarkan bagaimana sistem yang akan kita terapkan dalam bekerja ditahun 2024 oleh sebab itu kita dengarkan dengan baik sampai dengan selesai sehingga kita mendapatkan hasil yang optimal pada akhir tahun nanti dan berharap bahwa tahun 2024 ini bisa berada di 14%.” Tandas Bupati Banggai.

Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Banggai Faisal, S.Sos, M.Si menyampaikan rapat kerja ini merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan agar dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam menangani stunting, kekerasan dan pemberdayaan terhadap perempuan maupun perlindungan anak.

“pak bupati maupun Wakil Bupati terkait pertemuan hari ini adalah satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan meningkatkan sumber daya manusia bidang penanganan yang berhubungan dengan stunting, kekerasan terhadap perempuan, maupun pemberdayaan perempuan. Inysaaallah hari ini kita melakukan penanganan yang berkaitan dengan stunting. Kamis jumat dan senin, kita akan lakukan sosialisasi pada 3 wilayah kecamatan luwuk, kecamatan luwuk barat dan luwuk selatan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan penanganana kekerasan terhadap anak dan perempuan.” Ujarnya.

Turt hadir sebagai narasumber, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah Tenny C. Soriton, S.Sos, M.M mengucapakan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Banggai yang telah memberikan arahan dan dukungan penuh dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai.

“Saya juga berterima kasih kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati sudah menyampaikan dukungan penuh kepada kita semua dalam rangka percepatan penurunan stunting dikabupaten banggai”. Ucapnya.

Melalui rapat ini Tenny membenarkan ucapan Bupati Banggai bahwa pentingnya data dalam menangani stunting sehingga tidak adanya bias dan penanganannya tepat sasaran.

“Arahan Pak Bupati tadi menyampaikan bahwa data sangat penting karena data ini akan mendukung kita dalam menangani Stunting agar tepat sasaran. kalau data kita bias seperti kata pak bupati nanti penanganan kita tidak tepat sasaran” Ujarnya.

Pada Kesempatan ini Kaper Tenny membawakan materi terkait “Penanganan Resiko Stunting Melalui TPK dan PLKB” yang di panel dengan narasumber lainnya yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banggai Ramli Tongko, S.Sos., ST., M.Si, dan Kepala Dinas Kesehatan Banggai dr. I Wayan Suartika ME.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Banggai Drs. H. Furqanuddin, M.M,  Ketua TP-PKK Kab. Banggai dan Para Pimpinan OPD, Para Camat Se-Kabupaten Banggai.