Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

“Ibu hamil idealnya ada pendampingan dari suami, suami harus sering terpapar dengan informasi yang benar mengenai kehamilan dan pola gizi yang baik” ucap Ketua Tim Kerja 3 Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Rosni, SE., M.Si pada kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam rangka penurunan stunting di kampung KB di Kabupaten Tojo Una una pada Selasa, 30 April 2024. Suami atau ayah merupakan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga edukasi yang benar dan sosialisasi mengenai Pola Asuh yang baik harus bisa tersampaikan. Suami juga berperan besar dalam kebahagiaan fisik dan psikologis ibu hamil. “Kondisi Psikologis ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kondisi janin ketika dilahirkan” lanjut Rosni.

Pada kegiatan tersebut disampaikan pula materi tentang pola gizi dan pengolahan makanan yang baik oleh Tenri Dewi Supardin, S.Gz., M.KM, ahli gizi dari Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Tojo Una una. “Lima elemen makanan yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral harus bisa terpenuhi pada setiap porsi makanan yang dihidangkan pada anak kita, terutama anak usia 0-2 tahun” ucap Dewi.

Kegiatan yang bertujuan untuk percepatan penurunan stunting ini menghadirkan Ibu Hamil, Baduta, WUS, Remaja putri calon ibu sebagai sasaran stunting serta Kader Tim Pendamping Keluarga dan Satgas Stunting sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di lapangan. Dengan upaya penurunan stunting melalui perubahan perilaku ini diharapkan keluarga sasaran terutama ibu hamil dan calon ibu terpapar informasi yang benar mengenai pola gizi dan pola asuh yang benar sehingga mampu mencegah lahirnya balita stunting yang baru.

Kegiatan diakhiri dengan praktek memasak Menu Dapur Sehat Atasi Stunting dengan memanfaatkan pangan lokal yaitu daun katuk.