Palu – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menyelenggarakan pelayanan vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) secara serentak selama dua hari, yakni pada 21–22 April 2025, dalam rangka memperingati Hari Kartini. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas P2KB Kota Palu dan Klinik Palu Medical Center (PMC), sebagai upaya mendukung program Keluarga Berencana (KB) serta mendorong peran aktif pria dalam perencanaan keluarga.
dr. Aristo, Sp.U, selaku provider MOP di PMC, siap memberikan layanan operasi kepada calon akseptor yang memenuhi syarat. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa vasektomi merupakan metode kontrasepsi aman dan efektif untuk mencegah kehamilan. “Ini bagian dari komitmen kami mendukung kesehatan reproduksi keluarga sekaligus mengurangi beban perempuan dalam penggunaan kontrasepsi,” ujarnya.
Adapun syarat yang harus dipenuhi calon akseptor meliputi:
Kondisi fisik sehat jasmani berdasarkan pemeriksaan medis.
Memiliki minimal dua anak, dengan anak kedua atau termuda berusia minimal 5 tahun.
Berusia minimal 35 tahun.
Mendapat persetujuan tertulis dari pasangan.
Peserta pelayanan KB MOP kali ini , tidak hanya disekitaran Kota Palu . Penyuluh KB , Pak Bustamil dari Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong mendampingi akseptornya. Peran beliau sebagai motivator KB Pria sangat konsisten sejak dulu.
Turut hadir juga Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Dinas P2KB Kota Palu, dan perwakilan Dinas P3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong. Kepala BKKBN Sulteng berdialog dengan dokter yang melayani serta menyampaikan apresiasi atas kerjasama PMC. “Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pria dalam KB. Vasektomi bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi juga bentuk kesetaraan gender yang selaras dengan semangat Kartini,” tegasnya.
Pelayanan ini dibuka untuk umum secara gratis sebagai bagian dari program pemerintah. Masyarakat yang berminat diharapkan mendaftar terlebih dahulu melalui Penyuluh KB. Diharapkan, kegiatan serupa akan terus digalakkan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga berkelanjutan.